Posted by : Hades Senin, 01 Agustus 2016

file presentasi
https://drive.google.com/open?id=0B9bMBAufhhjvUk95a1FVejgxcTQ

Isi Presentasinya



  a. Ilmu pengetahuan islam pada masa  rasullah saw, khulafaur rasyidin, dan daulah umayyah
1). ABU BAKAR AS SIDIQ
  Sibugay pemimpin umat Islam setelah Rasul, Abu Bakar disebut Khalifah Rasulillah (Pengganti Rasul) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah Nabi wafat untuk menggantikan beliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan. Abu Bakar menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia.
  2. Umar bin khattab
  Abu Bakar meninggal dunia, sementara barisan depan pasukan Islam sedang mengancam Palestina, Irak, dan kerajaan Hirah. Ia diganti oleh “tangan kanan”nya, Umar ibn Khattab. Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu’minin (Komandan orang-orang yang beriman).
  3). Utsman bin Affan
Di masa pemerintahan Utsman (644-655 M), Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristall berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai di sini. Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun, pada paruh terakhir masa kekhalifahannya muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan Usman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Ini mungkin karena umumnya yang lanjut (diangkat dalam usia 70 tahun) dan sifatnya yang lemah lembut. Akhirnya pada tahun 35 H 1655 M, Usman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu.
4). ALI BIN ABI THALIB
Setelah Utsman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali ibn Abi Thalib sebagai khalifah. Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil. Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali memecat para gubernur yang diangkat oleh Utsman. Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan diantara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Umar.
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Pada Masa Khulafaur Rasyidin
  Pertumbuhan ilmu pengetahuan masa Khulafaur Rasyidin masih berkisar pada ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadist, hal ini karena pertumbuhan ilmu pengetahuan masih dekat dengan sumbernya, yaitu para sahabat Nabi yang sanadnya langsung pada Rasulullah SAW dan berkembangnya ilmu-ilmu tersebut seiring dengan penyebaran Islam ke berbagai daerah pada masa itu. Adapun ilmu-ilmu yang lahir pada periode Khulafaur Rasyidin sebagai berikut :
   Ilmu qiraat, yaitu ilmu yang erat kaitannya dengan membaca dan memahami Al-Quran,
  Tafsir Al-Quran, yaitu ilmu untuk memahami ayat-ayat Al-Quran sebagaimana telah diterangkan oleh Rasulullah SAW
  Ilmu Hadist, dalam memutuskan masalah tidak bisa dilepaskan dari Al-Quran dan Al-Hadist sebagai sumber utama
  Ilmu fikih, tokohnya : Umar bin Khattab, Zaid bin Sabit (Madinah), Abdullah bin Abbas (Mekkah),
  Ilmu Nahwu, ilmu ini berkembang di Basrah dan di Kufah. Tokoh pelopor pertama dalam bidang ini adalah Ali bin Abi Thalib.
  Ilmu Sastra, pertumbuhan sastra pada masa Khulafaur Rasyidin sangat dipengaruhi dengan Al-Quran sebagai sumber inspirasi untuk kegiatan sastra, karena dalam berdakwah diperlukan bahasa yang indah.
  Tokoh ilmuwan muslim peranan sampai masa Daulah abbasiyah
             
              Perkembangan ilmu pengetahuan Islam mencapai puncak  kejayaan   pada masa Abbasiyah, meliputi ilmu naqli (tafsir, hadits kalam,    tasawwuf, bahasa, fiqh dan ilmu aqli (filsafat, kedokteran, optik,     astronomi, matematika, kimia, sejarah, geografi, seni dan mekanik).   
         Ilmuwan Muslim  menjadi peletak dasar perkembangan ilmu-ilmu modern pada saat ini.
  Pada masa Abbasiyyah, perkembangan ilmu pengetahuan ditandai dengan dibangunnya gedung perpustakaan yang diberi nama Khizanatul Hikmah kemu­dian diubah namanya oleh Al-Ma’mun menjadi Baitul Hikmah. Pada masa ini pun ada penerjemahan besar-besaran ilmu, dari Yunani ke dalam bahasa Arab.
  Dengan demikian, masa Abbasiyyah merupakan masa kejayaan berkembangnya ilmu pengetahuan dalam dunia Islam.
  Ilmu pada masa pemerintahan Abbasiyyah dibedakan menjadi dua macam, yaitu ilmu naqli dan ilmu aqli (rasional).
  Perkembangan ilmu naqli pada masa Abbasiyyah meliputi: ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu kalam, ilmu tasawuf, ilmu bahasa, dan ilmu fikih.
  Perkembangan ilmu aqli (rasional) meliputi ilmu fisika, ilmu ke­dokteran, ilmu geografi, ilmu matematika, astronomi (ilmu falak), filsafat, sejarah, kimia, seni drama, seni bahasa, seni musik, dan seni kesusasteraan.
  Bidang-bidang ilmu pengetahuan umum yang berkembang antara lain:
        1.      Filsafat
  Proses penerjemahan yang dilakukan umat Islam pada masa dinasti bani abbasiyah mengalami kemajuan cukup besar. Para penerjemah tidak hanya menerjemahkan ilmu pengetahuan dan peradaban bangsa-bangsa Yunani, Romawi, Persia, Syiuria tetapi juga mencoba mentransfernya ke dalam bentuk pemikiran.
  Diantara tokoh yang member andil dalam perkembangan ilmu dan filsafat Islam adalah: Al-Kindi, Abu Nasr al-Faraby, Ibnu Sina, Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail, al-Ghazali dan Ibnu Rusyd. 
          2.      Ilmu Kalam
  Menurut A. Hasimy lahirnya ilmu kalam karena dua faktor: pertama, untuk membela Islam dengan bersenjatakan filsafat. Kedua, karena semua masalah termasuk masalah agama telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu.
  Diantara tokoh ilmu kalam yaitu: wasil bin Atha’, Baqilani, Asy’ary, Ghazali, Sajastani dan lain-lain.
          3.      Ilmu Kedokteran
  Ilmu kedokteran merupakan salah satu ilmu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat pada masa Bani Abbasiyah pada masa itu telan didirikan apotek pertama di dunia, dan juga telah didirikan sekolah farmasi. 
  Tokoh-tokoh Islam yang terkenal dalam dunia kedokteran antara lain Al-Razi dan Ibnu Sina.
4.      Ilmu Kimia
  Ilmu kimia juga termasuk salah satu ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh kaum muslimin. Dalam bidang ini mereka memperkenalkan eksperimen obyektif. Hal ini merupakan suatu perbaikan yang tegas dari cara spekulasi yang ragu-ragu dari Yunani.
  Mereka melakukan pemeriksaan dari gejala-gejala dan mengumpulkan kenyataan-kenyataan untuk membuat hipotesa dan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan yang benar-benar berdasarkan ilmu pengetahuan diantara tokoh kimia yaitu: Jabir bin Hayyan.

5.      Ilmu Hisab
  Diantara ilmu yang dikembangkan pada masa pemerintahan abbasiyah adalah ilmu hisab atau matematika. Ilmu ini berkembang karena kebutuhand asar pemerintahan untuk menentukan waktu yang tepat. Dalam setiap pembangunan semua sudut harus dihitung denga tepat, supaya tidak terdapat kesalahan dalam pembangunan gedung-gedung dan sebagainya.
  Tokohnya adalah Muhammad bin Musa al-Khawarizmi.
                   6.      Sejarah
  Pada masa ini sejarah masih terfokus pada tokoh atau peristiwa tertentu, misalnya sejarah hidup nabi Muhammad.
  Ilmuwan dalam bidang ini adalah Muhammad bin Sa’ad, Muhammad bin Ishaq
       7. IlmuBumi
  Ahli ilmu bumi pertama adalah Hisyam al-Kalbi, yang terkenal pada abad ke-9 M, khususnya dalam studynya mengenai bidang kawasan arab.
                   8. Astronomi
  Tokoh astronomi Islam pertama adalah Muhammad al-fazani dan dikenal sebagai pembuat astrolob atau alat yang pergunakan untuk mempelajari ilmu perbintangan pertama di kalangan muslim.
  Selain al-Fazani banyak ahli astronomi yang bermunculan diantaranya adalah muhammad bin Musa al-Khawarizmi al-Farghani al-Bathiani, al-biruni, Abdurrahman al-Sufi.
  Ilmu pengetahuan keagamaan antara lain:
                   1.Ilmu Hadis
  Diantara tokoh yang terkenal di bidang ini adalah imam bukhari, hasil karyanya yaitu kitab al-Jami’ al-Shahih al-Bukhari.
  Imam muslim hasil karyanya yaitu kitab al-Jami’ al-shahih al-muslim, ibnu majjah, abu daud, at-tirmidzi dan al-nasa’i.
                   2. Ilmu Tafsir
  Terdapat dua cara yang ditempuh oleh para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an.Pertama, metode tafsir bil ma’tsur yaitu metode penafsiran oleh sekelompok mufassir dengan cara member penafsiran al-Qur’an dengan hadits dan penjelasan para sahabat. Kedua, metode tafsir bi al-ra’yi yaitu penafsiran al-Qur’an dengan menggunakan akal lebih banyak dari pada hadits. Diantara tokoh-tokoh mufassir adalah imam al-Thabary, al-sud’a muqatil bin Sulaiman.
                   3. Ilmu Fiqih
  Dalam bidang fiqih para fuqaha’ yang ada pada masa bani abbasiyah mampu menyusun kitab-kitab fiqih terkenal hingga saat ini misalnya, imam Abu Hanifah menyusun kitab musnad al-Imam al-a’dzam atau fiqih al-akbar, imam malik menyusun kitab al-muwatha’, imam syafi’I menyusun kitab al-Umm dan fiqih al-akbar fi al tauhid, imam ibnu hambal menyusun kitab al musnad ahmad bin hambal.
          4. Ilmu Tasawuf
  Kecenderungan pemikiran yang bersifat filosofi menimbulkan gejolak pemikiran diantara umat islam, sehingga banyak diantara para pemikir muslim mencoba mencari bentuk gerakan lain seperti tasawuf.
  Tokoh sufi yang terkenal yaitu Imam al-Ghazali diantara karyanya dalam ilmu tasawuf adalah ihya ulum al-din.
   Perkembangan Ilmu Pengetahuan Umum Pada Masa Dinasti Abbasiyah
  Selain ilmu agama, pada masa Bani Abbasiyah juga mengalami perkembangan pada ilmu pengetahuan umum. Ilmu pengetahuan umum yang mengalami perkembangan pada masa Dinasti Abbasiyah adalah filsafat, kedokteran, farmasi dan kimia, ilmu falak, ilmu perbintangan, ilmu pasti, ilmu sejarah, dan ilmu bumi.
  1). Filsafat
  Istilah filsafat diartikan sebagai pengetahuan dan penyidikan dengan akal budi mengenai segala hakikat yang ada, sebab, asal dan hukumnya. Filsafat itu bermacam macam seperti filsafat ketuhanan, filsafat alam, dan filsafat islam.
  Filsafat islam adalah pengetahuan dan penyidikan dengan akal budi mengenai segala hakikat yang ada, sebab, asal dan hukumnya dan ketentuan ketentuannya berdasarkan Alqur'an dan Al Hadits. 
  Adapun tokoh tokoh filsafat Islam antara lain sebagai berikut:
  a. Abu Ishak Al Kindi (809-873 M)
  b. Abu Nashr Al Farabi (870-950 M)
  c. Ibnu Sina (980-1036 M)
  d. Al-Gazali (1058-1111 M)
  e. Ibnu Rusyd (1126-1198 M)
  2). Kedokteran
  Dokter dokter muslim terkenal pada Dinasti Abbasiyah antara lain sebagai berikut.
  a. Hunain Ibnu Ishak (804-874 M) terkenal sebagai dokter yang ahli di bidang penyakit mata
  b. Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar Razi (809-73 M), terkenal dengan sebagi dokter yang ahli dibidang penyakit cacar dan campak.
  c. Ibnu Sina (980-1036 M) seorang dokter di Istana Amir Nuh Ibnu ansur di Bukhara. Karya tulisnya yang terkenal berjudul "Al Qanun Fi At Tib" merupakan ensiklopedi kedokteran. Selama berabad abad ensiklopedi susunan Ibnu Sina ini, menjadi buku wajib para mahasiswa berbagai perguruan tinggi di Eropa. Bagi dunia barat (Eropa), Ibnu Sina terkenal dengan nama Avicena.
  3). Farmasi dan Kimia
  Farmasi adalah pengetahuan tentang pembuatan obat obatan, sedangkan ilmu kimia berarti ilmu yang membahas tentang penguraian zat zat. 
  Para cendekiawan muslim yang ahli di bidang farmasi dan kimia, antara lain:
  a. Ibnu Bachtiar (abad ke 7 M)
  b. Rasyiduddin bin Suwari (wafat tahun 639 H)
  c. Jubair bin Haiyah (hidup pada masa Khalifah al Mahdi 158-169 H)
   
  4). Astronomi 
  Astronomi adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bulan, bumi dan bintang bintang. Para cendekiawan muslim yang ahli dibidang astronomi telah mempelajari, menggali, dan mengembangkan berbagai hal tentang astronomi yang berasal dari Yunani, Hindu, dan Persia. Mereka itu antara lain Abu Mansur al Falaki (wafat tahun 272 H), Jabir al Batani (wafat tahun 319 H), beliau adalah pencipta teropong bintang pertama, dan Rayhan al Bairuni (wafat tahun 440 H)
  6). Sejarah
  Para cendekiawan muslim yang ahli dalam bidang sejarah dan hidup pada masa Dinasti Abbasiyah, antara lain Al Waqidi (wafat 207 H), Ibnu Jarir At Tabari (wafat 210 H), Maskawihi (wafat 421 H), dan Ibnu Haiyan (wafat 469 H).
  Ahli sejarah yangg mengarang buku "As Siyar wal Magazi" (Biografi dan Ekspedisi) bernama Muhammad Ibnu Ishaq Yasar (85-151 H). Buku tersebut membahas mengenai biografi dan kepemimpinan Nabi Muhammad Saw.
  7). Geografi
  Dinasti Abbasiyah telah mampu membuat peta dunia yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, Ahli geografi yang hidup pada masa Dinasti Abbasiyah cukup banyak, antara lain Ibnu Haik (wafat 334 H), Al Muqaddasi (wafat sesudah tahun 375 H), Syarif Indrisyi (wafat 548 H), dan Yaqut Al Hamawi (wafat 626 H). 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © TEORI KEDAULATAN RAKYAT - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -